PENGERTIAN
ETOS KERJA
Secara
etimoligis, etos berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter,
watak kesusilaan, adat istiadat atau kebiasaan. Sebagai suatu subyek dari arti
etos tersebut adalah etika yang berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh
individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
Setiap
organisasi yang selalu ingin maju, akan melibatkan anggota untuk meningkatkan
mutu kinerjanya, diantaranya setiap organisasi harus memiliki etos kerja.
Menurut
Sinamo (2005:26) etos kerja profesional adalah seperangkat perilaku kerja
positif yang berakar pada kesadaran yang kental, keyakinan yang fundamental,
disertai komitmen yang total pada paradigma kerja yang integral.
Selanjutnya
dikatakan bahwa istilah paradigma disini berarti konsep utama tentang kerja itu
sendiri yang mencakup idealisme yang mendasari, prinsip-prinsip yang mengatur,
nilai-nilai yang menggerakkan, sikap-sikap yang dilahirkan, standar-standar
yang hendak dicapai, termasuk karakter utama, pikiran dasar, kode etik, kode
moral, dan kode perilaku bagi para pemeluknya.
Jadi,
jika seseorang, suatu organisasi, atau suatu komitmen menganut paradigma kerja
tertentu, percaya padanya secara tulus dan serius, serta berkomitmen pada
paradigma kerja tersebut maka kepercayaan itu akan melahirkan sikap kerja dan
perilaku kerja mereka secara khas. Itulah etos kerja mereka, dan itu pula
budaya kerja mereka.
Berpijak
pada pengertian bahwa etos kerja menggambarkan suatu sikap, maka dapat ditegaskan
bahwa etos kerja mengandung makna sebagai aspek evaluatif yang dimiliki oleh
individu (kelompok) dalam memberikan penilaian terhadap kegiatan kerja.
Mengingat
kandungan yang ada dalam pengertian etos kerja, adalah unsur penilaian, maka
secara garis besar dalam penilaian itu, dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
penilaian positif dan negatif atau etos kerja tinggi dan etos kerja rendah.
Dikatakan
memiliki etos kerja yang tinggi, apabila menunjukkan tanda-tanda sebagai
berikut:
a.
Mempunyai penilaian yang sangat positif terhadap hasil kerja manusia.
b.
Menempatkan pandangan tentang kerja, sebagai suatu hal yang amat luhur bagi
eksistensi manusia.
c.
Kerja yang dirasakan sebagai aktivitas yang bermakna bagi kehidupan manusia.
d.
Kerja dihayati sebagai suatu proses yang membutuhkan ketekunan dan sekaligus
sarana yang
penting
dalam mewujudkan cita-cita,
e.
Kerja dilakukan sebagai bentuk ibadah.
Sedangkan
bagi individu atau kelompok masyarakat, yang dimiliki etos kerja yang rendah,
maka akan menunjukkan ciri-ciri yang sebaliknya, yaitu:
a.
Kerja dirasakan sebagai suatu hal yang membebani diri,
b.
Kurang dan bahkan tidak menghargai hasil kerja manusia,
c.
Kerja dipandang sebagai suatu penghambat dalam memperoleh kesenangan
d.
Kerja dilakukan sebagai bentuk keterpaksaan,
e.
Kerja dihayati hanya sebagai bentuk rutinitas hidup.
Etos
kerja yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok masyarakat, akan menjadi
sumber motivasi bagi perbuatannya.
Apabila
dikaitkan dengan situasi kehidupan manusia yang sedang “membangun”, maka etos
kerja yang tinggi akan dijadikan sebagai prasyaraat yang mutlak, yang harus
ditumbuhkan dalam kehidupan itu. Karena hal itu akan membuka pandangan dan
sikap kepada manusianya untuk menilai tinggi terhadap kerja keras dan
sungguh-sungguh, sehingga dapat mengikis sikap kerja yang asal-asalan, tidak
berorientasi terhadap mutu atau kualitas yang semestinya.
Berdasarkan
beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa etos kerja adalah
sikap dan perilaku yang mendasar yang dimiliki setiap manusia secara utuh mulai
input, proses dan hasil yang didapatkan sehingga bermanfaat bagi organisasiaan.
MEMBANGUN
ETOS KERJA
Etos
kerja yang positif secara pasti akan menunjukkan kaitan yang sangat erat antara
modal organisasi dengan nilai kepercayaan untuk mencapai visi dan misi secara
konsisten melalui norma-norma nilai kerja yang menciptakan suasana nyaman,
aman, dan sejahtera bagi setiap stakeholdernya.
Organisasi
bisnis memerlukan fleksibilitas yang tinggi dengan budaya kerja "high
trust". Tujuannya adalah untuk membangun kredibilitas yang memberikan rasa
percaya kepada setiap orang, bahwa budaya kerja organisasi dikerjakan dengan
etos kerja yang terukur dalam sebuah sistem, prosedur, dan kebijakan yang
memiliki tingkat keperdulian sosial bisnis untuk secara konsisten mampu
memberikan nilai-nilai kebutuhan para stakeholdernya secara optimal.
Bagaimana
cara Anda untuk membangun etos kerja yang sesuai dengan jati diri organisai
Anda?.
Etos
kerja yang baik berasal dari hasil kesadaran sebuah organisasi untuk secara
tulus menggali semua potensi positifnya dalam rangka memberikan nilai-nilai
terbaiknya kepada para stakeholder. Jangan pernah berpikir untuk meniru etos
kerja budaya lain, sebab etos kerja itu ada di dalam DNA sebuah organisasi yang
secara fundamental telah dipengaruhi oleh etos kerja sang penggagas pendiri
organisasi melalui visi, misi, etika, budaya, serta cara berpikir dan bertindak
sang pendiri tersebut.
Apabila
Anda tetap ngotot untuk meniru dan mengimplementasikan sebuah etos kerja yang
menjadi favorit Anda, maka pastikan bahwa organisasi Anda mampu melewati
masa-masa kritis akibat perubahan jati diri lama kedalam jati diri yang Anda
harapkan. Kekuatan aura sang pendiri organisasi akan tetap terasa walaupun Anda
sudah mencoba menciptakan lingkungan dan suasana kerja berbudaya etos kerja
baru yang lebih dinamis dan kreatif.
Etos
kerja sebenarnya mengajarkan kepada setiap sumber daya manusia untuk secara
tulus dan ikhlas dari lubuk hati terdalam membangun kebiasaan-kebiasaan positif
yang efektif dalam memberikan pelayanan berkualitas tinggi kepada para
stakeholder. Untuk itu diperlukan upaya terus-menerus dari manajemen organisasi
dalam memberikan contoh teladan dari perilaku etos kerja yang ingin dimiliki
oleh organisasi tersebut. Mengundang para coach dari luar organisasi untuk
belajar nilai-nilai positif secara berkelanjutan akan memberikan wawasan dan
pengetahuan yang akan berdampak besar bagi peningkatan kualitas sumber daya
manusia dalam menggali etos kerja terbaik dari sudut kaca mata positif.
Etos
kerja adalah suara hati yang tulus dan ikhlas dari setiap sumber daya manusia
organisasi untuk mau bekerja keras tanpa pamrih dalam memberikan pelayanan
terbaik yang lebih kepada setiap orang tanpa terkecuali.
Etos
kerja yang baik lahir dari pribadi-pribadi yang proaktif dalam mempersiapkan
diri mereka untuk menjadi manusia-manusia organisasi yang siap seratus persen
menjalankan misi dan visi organisasi mereka dengan nilai-nilai positif yang
tidak dapat dikompromikan lagi. Nilai positif berarti setiap pikiran dan
tindakan selalu hanya berkosentrasi untuk memberikan pelayanan berkualitas
tinggi.
Bisnis,
organisasi, dan sejenisnya ada hanya dengan satu tujuan mulia yaitu memberikan
pelayanan bernilai tambah tertinggi dengan manfaat ekonomi, sosial, dan
pisikologis yang membuat mudah dan nyaman setiap stakeholdernya.
Etos
kerja yang baik harus selalu dibungkus dengan pengetahuan, keterampilan,
teknologi, dan keinginan untuk selalu berbuat baik. Etos kerja juga harus
memiliki kebiasaan-kebiasaan yang menjadi budaya rutin yang efektif dalam
memberikan sinar kebahagian, kenyamanan, keamanan, dan kepastian buat para
stakeholder.
Semua
prinsip positif pelayanan wajib dihayati secara optimal oleh semua pimpinan dan
staf organisasi tanpa terkecuali.
Setiap
stimulus benih-benih positif kedalam pikiran sumber daya manusia akan
menghasilkan respons etos kerja yang berasal dari kesadaran hati dan pikiran
terdalam.
Apapun
jenis pekerjaan Anda, apakah bersifat komersial untuk mencari nafkah kehidupan
Anda, bersifat sosial yang membantu tanpa pamrih dengan uang, atau hanya
bersifat hobi yang melakukan pekerjaan sebagai kebahagian hidup. Apapun yang
Anda lakukan, pastikan Anda mengerjakannya dari hati terdalam yang tulus dan
ikhlas, serta pikiran positif dengan segala kerendahan hati dan perilaku.
Jangan sekalipun bekerja oleh sebab terpaksa, etos kerja yang baik tidak akan
lahir dari orang-orang yang merasa pekerjaan yang dilakukannya adalah karena
terpaksa oleh dorongan kebutuhan ekonomi atau kebutuhan lain yang tidak
dikehendakinya.
Belajar
dan belajarlah selalu untuk merubah diri Anda dari pribadi tanpa etos kerja
menjadi pribadi yang unik, spesial, dan kaya akan etos kerja berkualitas
tinggi. Semua hal baik itu akan menjadi milik Anda bila Anda belajar, melatih,
dan menyadari bahwa semua kerja keras Anda dan hidup Anda adalah untuk
memberikan pelayanan terbaik kepada diri Anda, keluarga Anda, organisasi Anda,
orang-orang lain di sekitar Anda, masyarakat Anda, dan dunia Anda.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar