Menurut
Sinamo (2005:29-189), bahwa terdapat delapan etos kerja profesional yaitu:
1.
Kerja adalah Rahmat
Apa
pun pekerjaan kita, entah pengusaha, pegawai kantor, sampai buruh kasar
sekalipun, adalah rahmat dari ALLAH SWT. Anugerah itu kita terima tanpa syarat,
seperti halnya menghirup oksigen dan udara tanpa biaya sepeser pun.
Bakat
dan kecerdasan yang memungkinkan kita bekerja adalah anugerah.
Dengan
bekerja, setiap tanggal muda kita menerima gaji untuk memenuhi
kebutuhan
hidup sehari-hari. Dengan bekerja kita punya banyak teman
dan
kenalan, punya kesempatan untuk menambah ilmu dan wawasan, dan masih banyak
lagi. Semua itu anugerah yang patut disyukuri. Sungguh kelewatan jika kita
merespon semua rahmat itu dengan kerja yang ogah-ogahan.
2.
Kerja adalah Amanah
Apapun
pekerjaan kita semua adalah Amanah. Seyogyanya kita menjalankan amanah tersebut
dengan sebaik mungkin. Kerja bukanlah sekedar pengisi waktu tapi perintah
Allah. "Amanat itu mendatangkan rezeki, sedangkan khianat itu mendatangkan
kemiskinan". Etos ini membuat kita bisa bekerja sepenuh hati dan menjauhi
tindakan tercela, misalnya korupsi dalam berbagai bentuknya.
3.
Kerja adalah Panggilan
Jika
pekerjaan atau profesi kita disadari sebagai panggilan, kita bisa berucap pada
diri kita sendirim, "I'm do my best!" Dengan begitu kita tidak akan
merasa puas jika hasil karya ya kita kurang baik mutunya.
4.
Kerja adalah Aktualisasi
Aktualisasi
diri artinya pengungkapan atau penyataan diri kita, apa yang harus kita
aktualisasikan?
a.
Kemampuan kita untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab
b.
Kejujuran
c.
Disiplin
d.
Kemauan untuk maju
e.
Tunjukkanlah terlebih dulu kualitas pekerjaan yang Anda lakukan sebelum Anda
f.
Menuntut terlalu banyak untuk menerima imbalan yang besar karena kerja adalah
aktualisasi diri.
Meski
kadang membuat kita lelah, bekerja tetap merupakan cara terbaik untuk
mengembangkan potensi diri dan membuat kita merasa "ada". Bekerja
jauh lebih menyenangkan daripada duduk bengong tanpa pekerjaan.
5.
Kerja adalah Ibadah
Seperti
halnya aktivitas keseharian seorang muslim, kerja juga harus diniatkan dan
berorentasi ibadah kepada Allah SWT. Dengan kata lain, setiap aktivitas yang
kita lakukan hakikatnya mencari keridhaan Allah semata.
Setiap
ibadah kepada Allah harus direalisasikan dalam bentuk tindakan, sehingga bagi seorang
muslim aktivitas bekerja juga mengandung nilai ibadah. Kesadaran ini pada
gilirannya akan membuat kita bisa bekerja secara ikhlas, bukan demi mencari
uang atau jabatan semata.
6.
Kerja adalah Seni
Kesadaran
ini membuat kita bekerja dengan enjoy seperti halnya melakukan hobi. Dengan
mengungkapkannya melalui dan menggunakan medium dan materi pekerjaan kita
seperti komputer, kertas, pena, suara, ruangan, papan tulis, meja, kursi, atau
apapun alat materi kerja kita.
Materi
kerja di atas diolah secara kreatif dan imajinatif dalam peristiwa kerja dengan
memanfaatkan tidak saja nilai warna, tetapi terutama nilai estetikanya.
7.
Kerja adalah Kehormatan
Karena
tidak semua orang bisa diberi kepercayaan untuk melakukan suatu pekerjaan
seperti yang Anda terima saat ini. Kerja bukanlah masalah uang semata, namun
lebih mendalam mempunyai sesuatu arti bagi hidup kita. Kadang mata kita menjadi
"hijau" melihat uang, sampai akhirnya melupakan apa arti pentingnya
kebanggaan profesi yang kita miliki.
Bukan
masalah tinggi rendah atau besar kecilnya suatu profesi, namun yang lebih
penting adalah etos kerja, dalam arti penghargaan terhadap apa yang kita
kerjakan. Sekecil apapun yang kita kerjakan, sejauh itu memberikan rasa bangga
di dalam diri, maka itu akan memberikan arti besar. Seremeh apapun pekerjaan
kita, itu adalah sebuah kehormatan.
Jika
kita bisa menjaga kehormatan dengan baik, maka kehormatan yang lain yang lebih
besar akan datang kepada kita.
8.
Kerja adalah Pelayanan
Manusia
diciptakan dengan dilengkapi oleh keinginan untuk berbuat baik. Apa pun
pekerjaan kita, pedagang, polisi, bahkan penjaga mercu suar, semuanya bisa
dimaknai sebagai pengabdian kepada sesama.
Delapan
etos kerja tersebut menunjukkan bahwa seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya
tidak didasarkan atas perintah atasan melainkan keinginan yang kuat untuk
melakukan sesuatu tanpa paksaan dan dilaksanakan dengan penuh kejujuran.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar